HypnoCampaign atau?


Maraknya suasana kampanye di Jakarta, terutama banyaknya spanduk, banner, famlet dll yang memenuhi seluruh sudut jalan membuat suasana pilkada pertama kali ini menjadi semarak. Ada satu yang sangat menarik perhatian saya. Akhir bulan kemarin saya melihat ada banyak spanduk yang bertuliskan "Coblos Kumisnya!". Spanduk yang mengusung salah satu calon itu menurut saya agak sedikit lucu. Selain itu juga ada beberapa versi lainnya yang mengutamakan "kumis" dalam kampanyenya. Dan beberapa hari terakhir pun sudah ada versi untuk TVnya, yang memvisualisasikan kumisnya di coblos. Bahkan, mantan presiden kita pun mengatakan itu.

Jika ada istilah Hypnotherapy (Terapi dengan Hipnotis), apakah ini yang disebut dengan Hypnocampaign, kampanye yang dapat mempengaruhi pemilih untuk memilih calon tersebut, atau mempunyai target mempengaruhi masyarakat yang tidak mengetahui visi misi calonnya untuk mencoblos kumis tersebut. Sah atau tidaknya mencoblos kumis tersebut menurut KPUD saya tidak tahu.

Kok milih Gubernur cuma karena kumisnya? Rakyat sudah pintar bung!

**tidak usah repot2 mencari istilah hypno campaign, itu merupakan istilah saya pribadi.

3 comments:

Harry Sufehmi said...

Sayangnya, jauh lebih banyak orang kita yang masih belum pintar :)

Buktinya? Shitnetron tuh masih merebak, dan laku dimana2, he he.

Sedih memang,

Anonymous said...

Betul mas, proses pembodohan publik itu berjalan dengan mulus. Its all about the money.

Ivan Lanin said...

Haha. Mungkin memang model iklan seperti ini yang lebih kena sasaran dan diingat pangsa pasarnya Mas :)