aristianto :
Melihat Friendster 2-3 tahun lalu, saya sangat tertarik sekali untuk mengetahuinya. Dalam salah satu mata kuliah yang saya ikuti, makalah yang saya bahas adalah mengenai Fenomena Friendster. Pada saat itu Friendster bagaikan "Penyakit Menular" yang menjangkiti para Netters. Find a Friends, Add as Friends, Testimony, sampai Profile di Friendster gak akan lupa untuk ditelusuri ataupun di-update setiap hari.
Bagaimana dengan sekarang? saya melihat pamor dari friendster sudah mulai menurun. Walaupun masih banyak yang setia terhadap Friendster, sekarang ini para Internet Mania lebih suka memanfaatkan Friendster sebagai tempat mejeng, selebihnya mereka lebih memilih untuk menggunakan WebMessenger yang menyediakan fasilitas-fasilitas yang menyerupai Friendster. Saya yakin hal ini sudah dianalisa oleh Friendster dan seharusnya pihak Friendster lebih mengerti apa yang diinginkan oleh para penggunanya. Go Friendster!!!
Only 28% of Americans Support Banning TikTok, Poll Says
-
Only about 28% of Americans support banning TikTok, according to a new poll
from market research firm Savanta. And while it remains to be seen whether
th...
46 minutes ago
0 comments:
Post a Comment